WARTASUKAPURA.COM – Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, telah mengeluarkan surat edaran yang menyoroti keselamatan dalam pelaksanaan study tour oleh satuan pendidikan. Langkah ini diambil menyusul kecelakaan tragis yang menelan korban jiwa di Subang, yang melibatkan rombongan SMK Lingga Kencana, dengan 11 korban meninggal dunia.
Surat edaran bernomor 64/PK.01/Kesra tersebut menegaskan pentingnya memperhatikan aspek keselamatan dan kelaikan bus yang digunakan dalam kegiatan study tour. Pihak sekolah diminta untuk menjadikan hal ini sebagai prioritas utama demi mencegah terulangnya kejadian tragis serupa.
Menyikapi hal ini, Pj Walikota Cheka Virgowansyah turut memberikan tanggapannya. Saat diwawancara oleh awak media setelah menghadiri acara pelantikan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kota Tasikmalaya, Cheka menyampaikan kesepakatannya untuk menunda kegiatan study tour di luar kota sesuai dengan arahan yang telah dikeluarkan oleh Pj Gubernur.
“Kita menghimbau seperti yang disampaikan Pj Gubernur, menghimbau agar ditunda terlebih dahulu kegiatan study tour di luar kota. Ya, maksudnya, memang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Cheka.
Lebih lanjut, Cheka menegaskan bahwa keputusan ini diambil untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan para pelajar. Ia juga menyampaikan rasa dukanya atas peristiwa tragis yang menimpa rombongan SMK Lingga Kencana di Subang.
“Kita juga turut berduka cita terkait dengan yang terjadi di Subang, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Ya kita patuhi saja surat edaran gubernur tersebut,” tambahnya.
Cheka juga menyampaikan bahwa akan dilakukan pembahasan lebih lanjut terkait teknis pelaksanaan kebijakan ini. Ia mengajak para kepala sekolah untuk bersama-sama memikirkan alternatif lain yang dapat dilakukan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermanfaat bagi para siswa.
“Saya menghimbau kepada para kepala sekolah untuk menaati surat edaran yang dikeluarkan oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat supaya tidak terjadi lagi hal yang tidak diinginkan, saya juga memberikan alternatif saran untuk pilihan pengganti study tour dengan cara yang lebih sederhana di sekolah masing -masing misalnya dengan mengundang anak yatim mungkin akan jauh lebih baik dan bernilai positif ” tutupnya.
Penulis : Muhammad Rizqy Nurtsani